Jakarta, 23 Juni 2025 — Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI, Abdul Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa upaya penghapusan kemiskinan di Indonesia membutuhkan pendekatan yang lebih modern dan kolaboratif.
Menurut Cak Imin metode lama dalam penanganan kemiskinan dinilai tidak lagi memadai untuk menjawab tantangan zaman. Ia menekankan pentingnya strategi baru yang berbasis data akurat serta melibatkan sinergi semua pihak.
“Penghapusan kemiskinan tak bisa lagi memakai cara lama. Kita butuh pendekatan baru yang berbasis data, kolaboratif, dan menyentuh kebutuhan riil warga,” ujar Cak Imin.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa target pemerintah untuk menurunkan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2026 hanya dapat tercapai jika terdapat data tunggal yang valid. Dengan begitu, setiap program bantuan dan pemberdayaan dapat tepat sasaran.
Cak Imin juga mendorong peran aktif pemerintah daerah dalam memperkuat proses validasi data, memperluas program padat karya, serta mendampingi keluarga miskin yang mulai berusaha agar dapat mandiri.
“Pemda harus aktif memvalidasi data, memperluas program padat karya, serta mendampingi keluarga miskin yang mulai berusaha agar bisa mandiri,” tegasnya.
Sebagai Ketua Umum DPP PKB sekaligus Menko PM, Cak Imin berharap bahwa seluruh elemen bangsa bisa bergerak bersama guna memastikan setiap kebijakan penghapusan kemiskinan berjalan secara efektif dan berkelanjutan.